Halaman

Sabtu, 11 Februari 2012

HIKMAH KEHIDUPAN


Ada Yg Bilang, Hidup Itu...
Berawal Dari “B” = Birth (Lahir) & Berakhir Di
“D” = Death (Meninggal)...

Tetapi Diantara Huruf “B” & “D” Ada Huruf “C”
= Choice (Pilihan)...

Hidup Selalu Menawarkan Pilihan...
Tersenyum Atau Marah...
Memaafkan Atau Membalas...
Mencintai Atau Membenci...
Bersyukur Atau Mengeluh...
Berharap Atau Putus Asa...
Tergoda Atau Cuek Aja...
Berhenti Atau Lanjutkan...
Terbelenggu Ikatan Atau Terbebas...

Tidak Ada Pilihan Yg Tanpa Konsekuensi...

Namun TUHAN Selalu Memberi Yg Terbaik...

Rencana Kita Boleh Indah, Tapi Rencana
TUHAN-Lah Yg Ter-INDAH...

Hidup Kita Mungkin Baik-Baik Saja, Tapi Hidup
Bersama-NYA Lebih SEMPURNA...

Pekerjaan Kita Mungkin Menjanjikan, Tapi
Berkat-NYA Yg Menjadikan KAYA...

Kekuatan Tangan Kita Mungkin Sanggup
Membawa Kita Menjadi Orang Hebat, Tapi
Hanya Bersama TUHAN, Kita Menjadi LUAR
BIASA..

Sebab TUHAN Bukan Hanya “Mencukupi” Apa
Yg Kita Perlukan, Tapi DIA Memberi Dengan
BERKELIMPAHAN.

MENGUAP

Menguap selalu identik dengan mengantuk, meskipun kajian akademis punya jawaban yang lebih ilmiah soal ini.

Tim peneliti Universitas Binghamton menyimpulkan bahwa menguap ada hubungannya dengan suhu di otak kita. Artinya, menguap berfungsi untuk “mendinginkan” otak kita.

Analoginya sebagai berikut: Otak kita bekerja seperti halnya komputer. Nah, komputer bisa beroperasi dengan efisien bila tetap dingin. Karena itulah dibutuhkan komponen seperti kipas, heatsink, agar komputer tidak cepat panas dan berhenti bekerja.

Demikian juga kerja otak, pemanasan yang terjadi lewat aktifitas berpikir dan bergerak membuat suhu di otak meningkat tajam. Menguap pun merupakan solusi untuk mengembalikan suhu yang stabil bagi aktifitas otak itu sendiri.

Menguap juga tampaknya menjadi bagian dari sebuah momen transisi dalam otak. Seperti misalnya pada periode sebelum tidur dan setelah bangun tidur. Kondisi seperti multiple sclerosis (melibatkan disfungsi thermoregulatory), migrain dan kejang epilepsi ditengarai juga menjadi penyebab serangan menguap yang berlebihan.

Lantas, mengapa menguap begitu mudah menular?

Para peneliti tersebut meyakini, kita sering ikut menguap bila melihat orang lain lebih dulu menguap sebagai mekanisme otomatis dan terkait dengan sugesti. Studi menunjukkan bahwa menguap juga menular mungkin terkait dengan kecenderungan ke arah empati; mencoba memahami sebuah berhubungan dengan orang lain.

Diperkirakan, 55% orang akan menguap dalam waktu lima menit setelah melihat orang lain menguap.

Uniknya, sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme tidak meningkatkan frekuensi menguap setelah melihat video orang lain menguap. Hal ini mendukung klaim bahwa penularan dalam menguap berhubungan dengan kapasitas empatik.

# Menguap Pada Hewan

Pada hewan, menguap dapat berfungsi sebagai sinyal peringatan. Charles Darwin, dalam bukunya The Expression of the Emotions in Man and Animals menulis bahwa babon menguap untuk mengancam musuh-musuh mereka (mungkin dengan menampilkan gigi taring besar)